VIVA Militer: Unit intelijen tempur serang tentara bayaran Rusia
Selain menjaga perbatasan Gaza dan Yordania, para tentara bayaran diberi tanggung jawab menjaga perbatasan dengan Mesir.
"Ada banyak PMC (Perusahaan Militer Swasta) di sini. Mereka berbagi pekerjaan secara tradisional, mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba," kata Flores.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.
Meski menerima gaji yang cukup besar, Flores membantah telah ikut serta dalam pertempuran langsung melawan pasukan Hamas, apalagi membunuh warga sipil Palestina.
Bisnis.com, JAKARTA - Grup Wagner punya peran sangat penting sebagai pasukan yang dibayar Rusia untuk melakukan invansi di Ukraina.
BBC melaporkan setidaknya terdapat 50.000 pasukan Grup Wagner yang kini sedang berjuang di garis depan Ukraina.
Menurut beberapa laporan, organisasi itu mulai merekrut dalam jumlah besar tahun lalu karena Rusia kesulitan menemukan orang untuk tentara reguler.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, diperkirakan Grup Wagner hanya memiliki sekitar 5.000 pejuang.
Mereka sebagian besar adalah mantan tentara berpengalaman - banyak dari mereka berasal dari resimen elit dan pasukan khusus Rusia.
Tak hanya itu, Grup Wagner terdaftar sebagai perusahaan pada tahun 2022 dan membuka markas baru di St Petersburg.
Pasukan Pemberontak Suriah Tendang Tentara Bayaran Amerika dari Front Timur
Kamis, 12 Desember 2024 - 06:20 WIB
VIVA – Setelah mengambil alih kekuasaan di Suriah, kelompok oposisi Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) mulai membebaskan sejumlah wilayah dari pasukan pendukung rezim Bashar al-Assad. Salah satunya di kota Deiz ez-Zor, yang berada di wilayah timur.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Middle East Monitor, pasukan pimpinan Abu Mohammad al-Julani telah berhasil memukul milisi Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Rabu 11 Desember 2024.
Kota yang merupakan ibukota Provinsi Deiz ez-Zor diklaim sudah berhasil dikuasai pasukan Hay'at Tahrir al-Sham, selain dari sejumlah desa di wilayah barat dan timur daerah tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktorat Operasi Militer Hay'at Tahrir al-Sham. Misi pembebasan Deiz ez-Zor dipimpin oleh Hassan Abdul Ghani, Komandan Departemen Operasi HTS.
Lantas berapa bayaran Grup Wagner dalam perang melawan Ukraina?
Menurut sumber Middle East Eye, gaji yang biasa diterima Grup Wagner adalah 3.000 dolar AS (sekitar Rp45 juta) hingga 5.000 dolar AS (sekitar Rp75 juta) dalam sebulan.
Disebutkan gaji yang diterima Grup Wagner dalam operasi di Ukrania lebih besar daripada operasi biasa.
Dalam perang di Ukrania, rata-rata pasukan Grup Wagner memperoleh gaji 10.000 dolar AS (sekitar Rp151 juta) meningkat sekitar 100 persen di banding operasi biasa.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, diperkirakan pasukan yang dipimpin Evgeny Prigozhinini hanya memiliki sekitar 5.000 pejuang.
Sementara kini pasukan Wagner yang berjuang di Ukraina sebanyak pasukan 50.000 yang berasal dari Turki, Jerman, Serbia, Ceko, Polandia, Hongaria, Kanada, Moldova, dan Amerika Latin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
VIVA Militer: Milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS)
Selain di Deiz ez-Zor, sekutu milisi HTS yakni Tentara Nasional Suriah (FSA) juga menyerang milisi kurdi lainnya di daerah utara dan timur laut Suriah.
Sebagai informasi, tindakan Hay'at Tahrir al-Sham dan Tentara Nasional Suriah melenyapkan milisi Kurdi dari Suriah berdasarkan arahan Turki. Sebab, negara pimpinan Recep Tayyip Erdogan adalah pendukung utama dua kelompok anti-rezim al-Assad.
Pasukan Demokratik Suriah yang disokong oleh militer Amerika Serikat (AS), disebut telah mengumumkan kepergiannya dari Deiz ez-Zor dan menyerahkan daerah tersebut ke tangan milisi Hay'at Tahrir al-Sham.
Terkuak, Segini Gaji Tentara Bayaran yang Disewa Israel Buat Kepung Gaza
Senin, 13 November 2023 - 09:24 WIB
Gaza – Tentara bayaran Neo-Nazi asal Spanyol, Pedro Diaz Flores mengungkap ada lusinan tentara bayaran yang disewa pasukan Zionis Israel untuk mengepung Gaza, Palestina.
Flores merupakan tentara bayaran yang memiliki banyak jam terbang. Sebelumnya ia disewa untuk mendukung unit Neo-Nazi Ukraina, Resimen Azov untuk berperang melawan militer Rusia sepanjang 2022.
VIVA Militer: Pasukan Demokratik Suriah (SDF)
"Pejuang kami terus maju di distrik dan permukiman provinsi Deir ez-Zor setelah menguasai pusat kota, serta pedesaan barat dan timur," ujar Abdul Ghani dilansir VIVA Militer dari Anadolu Agency.
Meskipun kelompok Hay'at Tahrir al-Sham berhasil merebut ibukota Damaskus dan menumbangkan rezim al-Assad, wilayah Deiz ez-Zor masih dikuasai oleh milisi Kurdi.
Pasukan Demokratik Suriah yang disokong oleh militer Amerika Serikat (AS), disebut telah mengumumkan kepergiannya dari Deiz ez-Zor dan menyerahkan daerah tersebut ke tangan milisi Hay'at Tahrir al-Sham.
Seiring dengan keberhasilan pasukan keamanan di daerah tersebut, muncul laporan masih adanya sebagian anggota milisi Kurdi di daerah lain pedesaan Deiz ez-Zor dan terlibat kontak tembak dengan unit milisi HTS.
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sebagai negara maju sekaligus memiliki angkatan bersenjata terkuat di dunia, personil militer Amerika Serikat (AS) tentunya memiliki kesejahteraan yang relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Tingkat kesejahteraan tentara AS berlaku sama untuk semua matra antara lain Angkatan Laut (US Navy), Angkatan Darat (US Army), Angkatan Udara (USAF), Angkatan Antariksa (US Space Force), Penjaga Pantai (USCG), dan Marinir (US Marine).
Baca Juga: Ooo.. Ternyata Begini Awal Mula Tentara Amerika Jajan Baso Tahu Bandung
Yang menarik di AS, kendati diiming-imingi gaji dan tunjangan besar, nyatanya peminat masuk ketentaraan di AS sangat minim. Tak banyak warganya yang mendambakan profesi ini.
Baca Juga: Cek Rekening, Gaji ke-13 Sudah Cair Rp19 T ke 5,2 Juta PNS
Lalu berapa sebenarnya gaji personil militer AS?
Dikutip dari laman resmi Military USA.gov, gaji tentara AS dihitung berdasarkan formula kombinasi antara pangkat dan masa pengabdian.
Baca Juga: Kantor Kas Negara Lembur, Gaji ke-13 PNS Cair Lebih Cepat
Kepangkatan di AS sendiri terbagi menjadi 3 golongan, yakni golongan E atau Enlisted (Tamtama dan Bintara), W atau Warrant (Pembantu Perwira), O atau Officers (Perwira).
Gaji tentara Amerika Serikat terendah adalah adalah E-1 atau pangkat Privat. Pangkat Privat sendiri setara dengan Prajurit Dua (Prada) pada jenjang kepangkatan TNI di Indonesia.
Disebutkan, gaji per bulan yang diterima tentara AS dengan pangkat Private atau E-1 dengan masa kerja kurang dari empat bulan adalah sebesar 1.640 dollar AS atau sekitar Rp 23.475.800 (kurs Rp 14.300).
Apabila tentara AS dengan pangkat Private sudah bekerja selama lebih dari dua bulan namun masih di bawah 2 tahun, gaji per bulannya akan naik menjadi 1.785 dollar AS atau sekitar Rp 25,55 juta.
Gaji tersebut akan terus meningkat seiring dengan lamanya masa pengabdian. Untuk gaji tentara AS paling tinggi, tentunya dipegang oleh jenderal.
Perwira tentara AS dan Israel berjalan di depan sistem pertahanan rudal Patriot AS selama latihan militer gabungan Israel-AS Juniper Cobra di Pangkalan Angkatan Udara Hatzor Israel pada 8 Maret 2018.
Jenderal berada di jenjang karier teratas yakni berada di level Officers 10 (O-10). Sebagai contoh, gaji yang diterima seorang jenderal dengan pengabdian selama 40 tahun di militer Amerika Serikat yakni sebesar 16.608 dollar AS atau setara dengan Rp 237,73 juta.
Sebagai perbandingan, berikut ini daftar gaji tentara AS berdasarkan pangkatnya dengan catatan masa kerja sama-sama kurang dari dua tahun:
E-1 (Private): 1.650 dollar AS
E-2 (Private 2): 2.000 dollar AS
E-3 (Private First Class): 2.103 dollar AS
E-4 (Specialist/Corporal): 2.330 dollar AS
E-5 (Sergeant): 2.541 dollar AS
E-6 (Staff Sergeant): 2.774 dollar AS
E-7 (Sergeant First Class): 3.207 dollar AS
W-1 (Warrant Officer): 3.309 dollar AS
W-2 (Chief Warrant Officer 2): 3.770 dollar AS
W-3 (Chief Warrant Officer 3): 4.261 dollar AS
W-4 (Chief Warrant Officer 4): 4.665 dollar AS
O-1 (Second Lieutenant): 3.385 dollar AS
0-2 (First Lieutenant): 3.901 dollar AS
0-3 (Captain): 4.514 dollar AS
0-4 (Major): 5.135 dollar AS
Penting diketahui, selain gaji bulanan, tentara AS juga menerima tunjangan pensiun yang nilainya cukup besar.
Tentara AS juga menerima berbagai benefit seperti kredit perumahan, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pendidikan, dan pelatihan.(amt/sumber:kompascom)
Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, belakangan menjadi sorotan setelah menyatakan tak lagi merekrut prajurit dari penjara.
Para kombatan bayaran Wagner Group kerap berada di garis depan pertempuran Ukraina bertaruh nyawa mereka. Bahkan, salah satu personel bisa dibunuh anggota sendiri jika kabur dari pertempuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan itu sebelumnya dikenal memiliki serdadu dari kumpulan narapidana. Namun kini, mereka tak lagi merekrut para tahanan tersebut setelah mengalami kerugian besar di Ukraina selatan, menurut dua sumber dekat Wagner kepada Middle East Eye.
"Kami telah sepenuhnya menyetop perekrutan narapidana ke PMC Wagner. Mereka yang bekerja untuk kami sekarang memenuhi semua kewajibannya," kata Prigozhin seperti dikutip CNN, Kamis (9/2).
Prigozhin tak menjelaskan alasan dia menyetop perekrutan napi sebagai prajuritnya. Namun sejumlah pihak menilai langkah ini merupakan perubahan strategi perang Wagner.
Terlepas dari ini, berapa sebetulnya gaji tentara Wagner?
Sebelum ada perang, tentara Wagner biasa dibayar sekitar US$3 ribu (setara Rp45 juta) sampai US$5 ribu (setara Rp75 juta) sebulan.
Namun, setelah perang pecah di Ukraina, gaji itu itu meningkat menjadi US$10 ribu (setara Rp151 juta), menurut sumber Middle East Eye.
Dengan gaji yang menggiurkan ini, Wagner berusaha menawarkan upah tersebut kepada para pejuang asing dari Turki, Serbia, Ceko, Polandia, Hongaria, Jerman, Kanada, Moldova, dan Amerika Latin.
Para prajurit asing ini bahkan disebut ditawarkan upah yang lebih tinggi dari gaji biasanya.
Saat ini, Wagner diyakini telah menghubungi kelompok kriminal lokal di Amerika Latin dan negara-negara Eropa seperti Ceko, Moldova, dan Hongaria untuk direkrut. Wagner disebut ingin memiliki pasukan yang haus darah dan tak segan membunuh demi uang.
"Mereka biasanya akan merekrut orang-orang dengan pengalaman militer yang solid, namun invasi telah mengubah Wagner," kata sumber anonim.
"Sekarang mereka mencoba menjangkau individu-individu yang tidak akan ragu untuk membunuh orang dan membutuhkan uang tunai," ucapnya.
Menurut sumber, informasi perekrutan ini sendiri sudah mulai disebarkan lewat oligarki Rusia yang tinggal di Eropa dan perantara-perantara mereka yang memiliki hubungan dengan kelompok kriminal setempat.
Para perantara digambarkan sebagai "orang-orang yang akrab dengan formasi pro-Rusia lokal, mantan tentara, dan organisasi kriminal".
SERAMBINEWS.COM - Israel dikabarkan mengalami kerugian besar akibat perang dengan Pasukan Perlawanan yang sudah berlangsung sekitar 6 bulan sejak 7 Oktober Tahun lalu.
Departemen Keuangan Israel mengungkap, bahwa ekonomi negaranya kini sedang merugi besar, hingga terancam jatuh ke jurang inflasi akibat perang.
Ancaman ini diungkap usai Perdana Menteri Israel mulai meningkatkan operasi militernya ke wilayah Gaza, dengan tujuan untuk memukul mundur militan Hamas.
Namun akibat perang yang tak kunjung rampung, perlahan Israel mulai kehilangan pasukan tempur.
Posisi Israel di Gaza bahkan semakin terdesak usai para tentara cadangan dari batalion perang menolak perintah Netanyahu untuk melanjutkan invasi melawan Hamas di jalur Gaza.
Masalah ini kemudian mendorong pemerintah Israel untuk menaikan gaji para tentara bayarannya agar mereka mau melanjutkan invasi di Gaza.
Mengutip Serambinews, Selasa (26/3/2024), menurut laporan yang dirilis Al Mayadeen, dalam sebulan tentara bayaran perang Israel bisa mendapatkan upah sekitar 7.500 dolar AS atau Rp 118 juta.
Tak sampai disitu, gaji para tentara bayaran bahkan diperkirakan bisa mencapai 17.000 dolar AS atau setara Rp 268 juta.
Baca juga: Jurnalis Palestina Bayan Abusultan Hilang setelah Israel Membunuh Keluarganya
Adapaun besaran gaji para tentara bayaran Zionis itu dibeberkan oleh Kepala Ekonom Departemen Keuangan Israel, Shmuel Abramzon.
Namun, imbas kenaikan upah, anggaran pengeluaran militer Israel per tahun 2024 mengalami pembengkakan sebanyak 582 miliar shekel atau sekitar 155 miliar dolar AS.
Angka tersebut melonjak tajam bila dibandingkan dengan anggaran tahun lalu sebelum perang pecah.
Dimana per Mei 2023 Kementerian keuangan Israel hanya menganggarkan biaya belanja perlengkapan militer sebanyak 70 miliar shekel atau 19 miliar dolar AS.
Selain memicu pembengkakan anggaran, perang juga membuat ekonomi Israel merosot hingga 19,4 persen pada kuartal IV 2023 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Menurut data, perekonomian Israel hanya tumbuh dua persen sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,5 persen pada tahun 2022.
Kini, Bank Sentral Israel terpaksa memangkas perkiraan pertumbuhan PDB tahun ini menjadi 2 persen, dari perkiraan yang seharusnya sebesar 3 persen.(*)
Baca juga: Menkeu Israel Ungkap Ekonomi Negaranya Merugi Akibat Tentara Bayaran, Gajinya Mencapai Ratusan
Nama kelompok bayaran Wagner kembali menjadi perbincangan usai bos mereka, Yevgeny Prigozhin, dinyatakan tewas dalam insiden pesawat jatuh di Rusia. Peristiwa tewasnya Prigozhin ini terjadi usai dua bulan Wagner memberontak ke Presiden Rusia, Putin.
Melansir dari detikFinance, tantara bayaran Wagner ini pertama kali berdiri pada 2014 lalu. Mereka adalah tentara bayaran Putin yang di awal berdirinya mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.
Mengutip dari Marca, Jumat (25/8/2023), para tentara yang bertaruh nyawa di garis depan dikabarkan bergaji sangat besar. Namun tidak ada yang bisa memastikan jumlah pasti gaji dari tentara-tentara ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, dinas rahasia negara-negara Barat berspekulasi gaji tentara bayaran Wagner sekitar 3.000 euro atau Rp 49,5 juta (kurs Rp 16.500/euro) yang dibayarkan dalam bentuk uang dan emas.
Namun, begitu besaran gaji ini tidaklah sama dengan yang ditawarkan Prigozhin kepada orang-orang yang ia rekrut di penjara hingga saat ini. Untuk yang terakhir, ia memberikan angka sekitar 2.200 euro atau Rp 36,3 juta dalam kontrak kerja sekitar enam bulan.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini
VIVA Militer: Tentara Neo-Nazi Spanyol bayaran Israel, Pedro Diaz Flores
Bayaran tinggi yang diiming-imingi Israel membuatnya tergoda meninggalkan front Timur Ukraina dan pilih bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Flores mengungkap, Israel membayarnya seharga 3.900 Euro per pekan atau setara dengan Rp65 juta perminggu.
"Jadi saya datang demi ekonomi, demi uang. Mereka membayar dengan sangat baik, mereka menawarkan peralatan bagus dan pekerjaannya tenang," ujar Flores dilansir dari Middle East Monitor Senin, 13 November 2023.
Meski menerima gaji yang cukup besar, Flores membantah telah ikut serta dalam pertempuran langsung melawan pasukan Hamas, apalagi membunuh warga sipil Palestina.
Dia mengaku hanya diberi tugas menjaga pos perbatasan Israel dan Jalur Gaza serta Israel dengan Yordania.
Dalam pertempuran melawan Hamas, Flores mengungkap, ada lusinan tentara bayaran yang didatangkan rezim Zionis Benjamin Netanyahu dari berbagai negara.