Istilah Turnover Dalam Perusahaan Dagang

Istilah Turnover Dalam Perusahaan Dagang

Rumus Menghitung Asset Turnover Ratio

Mengutip dari Investopedia, rumus untuk menghitung asset turnover ratio adalah sebagai berikut:

Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aset

Total rata-rata aset dapat Anda hitung nilainya dengan menjumlahkan nilai aset awal dengan aset akhir kemudian membaginya menjadi dua, seperti berikut:

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2

Penyebab Turnover Karyawan dan Solusinya

Berikut penjelasan tentang sebab-sebab turnover dan juga solusi yang dapat dilakukan.

Keterikatan yang Lemah dengan Visi dan Tujuan Perusahaan

Seiring dengan pertumbuhan karir, orang ingin pekerjaan mereka memiliki tujuan, dan idealnya, untuk melihat bagaimana masukan khusus mereka membawa perubahan menjadi lebih baik bagi seluruh organisasi.

Seringkali, karena kurangnya pemahaman tentang peran keterikatan dan komunikasi yang buruk di dalam perusahaan, orang-orang akan mulai merasa pekerjaan mereka tidak ada artinya dan dengan demikian mencari peluang kerja lain di tempat lain, berkontribusi pada pergantian karyawan secara sukarela.

Solusi: Buat lebih banyak transparansi kepada karyawan.

Untuk mengatasi masalah ini:

Tujuan dan Manfaat Menghitung Asset Turnover Ratio

Biasanya, investor dan kreditor akan berusaha untuk mencari perusahaan dengan nilai asset turnover ratio yang cukup tinggi.

Nilai yang tinggi tentunya dapat menunjukkan bahwa perusahaan dapat beroperasi dengan pemanfaatan aset yang optimal, mengindikasikan sedikit utang dan ekuitas yang berjalan, dan tentunya akan menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.

Ini tentunya dapat meningkatkan nilai di mata investor dan kreditor, di mana perusahaan memiliki risiko masalah finansial yang kecil dan peningkatan ROI yang besar.

Menganalisis asset turnover ratio juga memberikan gambaran mengenai tren dari waktu ke waktu sehingga perusahaan mendapatkan data penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset.

Baca Juga: Return on Asset (ROA): Fungsi, Rumus, Contoh Perhitungan

Apa Itu Turnover Karyawan?

Melacak tingkat pergantian karyawan perusahaan merupakan langkah berbasis data untuk mengukur berapa banyak orang yang meninggalkan perusahaan dan dalam keadaan apa. Perputaran mengacu pada pemisahan total dari perusahaan dan mencakup pergantian sukarela dan tidak sukarela.

Turnover karyawan sukarela adalah perputaran untuk mewakili orang-orang yang meninggalkan perusahaan atas kemauan mereka sendiri misalnya untuk mendapat pekerjaan baru, untuk alasan pribadi, untuk mengejar peluang pendidikan atau untuk pensiun.

Turnover karyawan yang tidak disengaja adalah perputaran untuk mencakup orang-orang yang diberhentikan karena masalah kinerja atau perilaku serta mereka yang merupakan bagian dari PHK musiman atau pengurangan keseluruhan kekuatan.

Turnover sukarela yang tinggi umumnya dianggap sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan. Itu berarti Anda kehilangan karyawan yang berkualitas, terkadang karena perusahaan pesaing.

Penyebabnya termasuk masalah dengan budaya perusahaan, manfaat dan struktur kompensasinya, jalur karier dan pelatihannya, manajer, dan banyak lagi.

Turnover sukarela yang tinggi berdampak pada profitabilitas dan, seringkali, kepuasan pelanggan. Di sisi lain, dibutuhkan biaya banyak untuk merekrut orang baru.

Informasi seputar cara menerapkan KPI (Key Performance Indicator) untuk perusahaan dapat dilihat melalui artikel ini Langkah Tepat Menyusun KPI Karyawan, Apa Saja?

Pengaplikasian Syarat Pembayaran Perusahaan Dagang

Terakhir, supaya elo makin paham tentang syarat pembayaran perusahaan dagang yang sudah gue sampaikan, berikut ini gue paparkan cara menerapkan syarat pembayaran perusahaan dagang.

Setiap terjadi transaksi penjualan, perusahaan dagang perlu mengirim faktur penjualan kepada konsumen ketika barang telah sampai ke tangan konsumen. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa konsumen dapat melunasi pembayaran tepat waktu, sesuai dengan kesepakatan.

Selain itu, faktur penjualan merupakan bukti transaksi tanda terima barang yang isinya terdiri dari nomor faktur, nama perusahaan, nama konsumen, alamat konsumen, tanggal faktur dicetak, detail barang, harga yang harus dilunasi pembeli, serta syarat pembayaran.

Penjualan perusahaan selalu diiringi dengan penerimaan kas. Namun, kapan pembayaran yang diterima perusahaan dibayar akan bergantung pada syarat pembayaran yang disepakati.

Dalam kegiatan jual beli, tentunya perusahaan dagang juga akan menerima faktur penjualan dari produsen saat perusahaan melakukan pembelian barang.

Sebelum bertransaksi, perusahaan dagang perlu mempertimbangkan syarat pembayaran yang diberikan oleh produsen. Ada biaya yang harus dilunasi perusahaan nantinya, yakni berupa harga pokok barang. Jangan sampai, perusahaan nggak memiliki kas yang cukup untuk melunasi pembayaran.

Seperti yang gue dijelasin, syarat pembayaran tidaklah mutlak, dapat berubah-ubah sesuai kesepakatan penjual dan pembeli. Selain itu, setiap perusahaan dagang juga punya syarat pembayaran sendiri-sendiri.

Sistem pembayaran harus disampaikan dengan jelas supaya nggak menimbulkan kesalahpahaman dan nggak ada pihak yang merasa dirugikan. Untuk itu, perusahaan dagang perlu membuat dan menerapkan suatu sistem pembayaran yang jelas. Misal, menetapkan deadline atau tanggal jatuh tempo untuk pembayaran.

Tanpa batas waktu dan syarat pembayaran, konsumen dapat melakukan pelunasan sesuka hati. Tentunya, hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan dagang karena bisa menimbulkan kendala finansial yang mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

Syarat Pembayaran EOM, n/10

Syarat pembayaran EOM n/10 merupakan pembayaran yang dilakukan maksimal 10 hari setelah akhir bulan. Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi pada tanggal 18 Maret 2021 maka maksimal pembayarannya 10 hari setelah akhir bulan yakni jatuh pada tanggal 10 April 2021.

Selain itu, yang perlu elo ingat angka n/10 tidaklah mutlak sehingga bisa berubah-ubah tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli. Jadi, kalau kesepakatan pembayarannya 15 hari setelah akhir bulan maka menjadi EOM, n/15.

Syarat Pembayaran EOM, 2/10

Syarat pembayaran EOM 2/10 merupakan potongan harga (diskon) sebesar 2% apabila pembayaran dilunasi maksimal 10 hari setelah transaksi dilakukan. Sementara itu, batas akhir pembayaran paling lambat yaitu pada akhir bulan.

Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi pada tanggal 3 Maret 2021, berarti periode potongannya mulai dari tanggal 4 Maret 2021 hingga 13 Maret 2021. Sementara itu, batas akhir pembayaran jatuh pada tanggal 31 Maret 2021.

Lagi-lagi, angka 2/10 di sini tidak mutlak ya, guys! Jadi, besarnya diskon dan periode diskonnya bisa diubah sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Baca Juga: Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan Dagang – Materi Ekonomi Kelas 12

Apa Itu Asset Turnover Ratio?

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.

Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.

Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.

Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.

Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.

Syarat Pembayaran EOM (End of Month)

Syarat pembayaran EOM (end of month) merupakan pembayaran yang dilakukan paling lambat akhir bulan yakni pada saat terjadinya transaksi pembelian atau penjualan. Misalnya, PT. XYZ melakukan transaksi di tanggal 18 Maret 2021 maka maksimal pembayarannya adalah tanggal 31 Maret 2021.